TASIKMALAYA |
G
E O G R A F I S Kabupaten Tasikmalaya secara geografis terletak diantara 107-50 Bujur Timur dan 107-49 Lintang Selatan Curah Hujan pertahun 2300 mm, curah hujan tertinggiterjadi pada bulan Nopember dengan pergantian musim antara bulan Oktober sampai bulan Mei musim hujan, pada bulan Juni sampai September kemarau. Temperatur Normal berkisar antara 20 derajat Celcius - 34 derajat Celcius Temperatur didataran rendah umumnya 34derajat Celcius dan temperatur di dadataran tinggi 18-22 derajat Luas Wilayah 268.047 ha, dengan penduduk sekitar 1,8 juta jiwa. Secara administratif terbagi menjadi 8 wilayah pembantu bupati, 30 kecamatan, 17 kemantren 397 desa dan 15 kelurahan. Pendapatan perkapita Rp.1.200.000/tahu dengan laju pertumbuhan ekonomi 7,2%. Program pembangunan dilaksanakan melalui kebijaksanaan perwilayah dan sektoral sesuai dengan kondisi dan karakteristik wilayahnya. |
S
E J A R A H Sebelum bernama Tasikmalaya daerah ini dulunya dikenal dengan sebutan Galunggung, Sukakerta dan Sukapura. Perjalanan sejarahnya dimulai sejak Galunggung berstatus sebagai Kebataraan, lalu berubah menjadi kerjaan yang berlangsung pada tanggal 13 Badrapada 1033 Saka (13Safar 404 Hijrah atau tanggal 21 Agustus 111 Masehi) Fakta ini didasaarkan pada prasasti Geger Hanjuang yang ditemukan K.F. Holle pada tahun 1877. Galunggung yang beribukota di Rumatak ini berubah nama menjadi Sukakerta, pada abad ke-15 atau 16 dengan rajanya yang bernama Sri Gading Anteng. Sukakerta hanya sebuah kerajaan kecil saja, yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Padjadjaran; iantara keduanya terdapat ikatan kekeluargaan. Pada saat Dalem Wirawangsa, Sukakerta berada di bawah pengaruh Mataram, lalu berganti nama menjadi Sukapura. Ia diangkat sebagai Bupati Sukapura pertama pada tanggal 1 Muharam tahun Alif, atau pada tanggal 20 April 1541 Pada tanggal 1 Oktober 1901, ibukota Sukapura dipindahkan ke sebelah barat, ke suatu wilayah yang bernama Tasikmalaya. Pemindahan ini berlangsung pada saat pemerintahan Bupati R.T. Prawiraadiningrat. Lambat laun sebutannyapun berganti menjadi Kabupaten Tasikmalaya. Adapun peresmiannya terjadi pada tanggal 1 Januari 1913, pada jaman pemerintahan Bupati R.T. Wiratanuningrat. Konon, nama Tasikmalaya ini berasal dari kata TASIK yang berarti danau, dan MALAYA yang berarti deretan gunung. Hal ini mengandung pengertian bahwa di daaerah ini begitu banyak gunung, diibaratkan dengan banyaknya air danau. |
Ada 6 sub wilayah pengembangan/pembangunan (SWP) |
SWP Kota
Tasikmalaya :Cihideung, Tawang,
Cipedes, Cibeureum, Indihiang dan Kawalu. (Pusat Perdagangan, jasa, industri, pusat pemerintahan, pendidikan dan kebudayaan, pelayanan dan pariwisata). SWP Ciawi : Ciawi, Pageurageung, Jamanis, Rajapolah dan Cisayong. (Perdagangan, pariwisata, perikanan, intensifikasi pertanian, penambangan, galian C, ternak sapi perah, industri dan pelestarian hutan). SWP Manonjaya : Manonjaya, Salopa dan Cineam. (Intensifikasi pertanian, unggas, ternak kecil, pengembangan lahan kering, pelestarian hutan, pengembangan hortikultural, industri dan Agrowisata. SWP Singaparna ; Singaparna. Leuwisari, Cigalontang, Salawu, Taraju, Sodonghilir, Bojonggambir, Sukaraja dan Tanjungjaya. (Pengembangan ikan air tawar, hortikultura, palawija, pariwisata cagar budaya, pertambangan, galian C, ternak besar, konservasi hutan tanah, air, industri dan perkebunan). SWP Bantarkalong/Karangnunggal : Karangnunggal, Bantarkalong, Cipatujah. (Pariwisata, perkebunan karet, kelapa, ekstensifikasi lahan basah, kering, ternak, perikanan laut dan air payau, pertambangan, galian C, industri, agroindustri dan pelestarian hutan). SWP Cikatomas : Cikatomas, Cikalong, Pancatengan. (Pariwisata alam, pengembangan tanaman kelapa, intensifikasi lahan kering, ekstensifikasi lahan basah, ternak besar, perikanan laut dan air payau, pertambangan dan industri kecil). |
Yang Pernah memimpin Galuh / Tasikmalaya | ||||
Batara Sempakwaja (awal abad ke-8) | Anggadipa II/ Wiradadaha VIII (1807 - 1811) | |||
Batara Kuncung Putih (awal abad ke-8) | R.T. Suryalaga (1813 -1834) | |||
Batara Kawindu (awal abad ke-8) | Anggadipa II/Wiradadaha VIII (1834 - 1837) | |||
Batara Wastuhayu (awal abad ke-8) | R.T. Danuningrat (1837 - 1844) | |||
Batara Hyang (awal abad ke 12) | R.T. Wiratanubaya (1844 - 1855) | |||
Batari Hyang (1111 - 1163) | R.T. Wiraadegdaha (1855 - 1875) | |||
Rakean Darmasiksa (1163 - 1175) | R.T. Wiraadiningrat (1875 - 1901) | |||
Ratu Saung Galuh Prabu Raga Suci Sang Lumah | R.T. Prawiraadiningrat (1901 - 1908) | |||
ing Taman (1175 - 1181) | R.A.A. Wiratanuningrat (1908 - 1937) | |||
Ratu Galuh Sakti | R.T. Wiradiputra (1938 - 1944) | |||
Ratu Sembah Golok | R.T. Sunarya (1944 - 1948) | |||
Ratu Panyosogan | R.T. Wiradiputra (1947 - 1949) | |||
Sang Lumah ing Winduraja | R. Abas Wilagasomantri (1948 - 1951) | |||
Sri Gading Ateg (abad ke-15) | R. Priatna Kusumah (1951 - 1957) | |||
Sunan Sukakerta (Dalem Brajayuda) | R. Ipung Gandapraja (1957 - 1958) | |||
Lembujaya ( Dalem Himba) abad ke-16 | R. Memed Supartadiredja (1958 - 1966) | |||
Dalem Santawaan | Letkol Husen Wangsaatmaja (1966 - 1974) | |||
Entol Wiraha | Drs. Kartiwa Suryasaputra (1974 - 1976) | |||
Wirawangsa | Letkol A. Benyamin (1976 - 1981) | |||
Ki Ngabehi Wirawangsa/Wiradadaha I | Kol. H. Hudly Bambang Aruman (1981 - 1986) | |||
( 641 - 1674) | Kol. Adang Roosman, S.H. (1986 - 1996) | |||
Jaya Manggala/Wiradadaha II (1674) | Letkol H. Suljana, W.H. (1996 - 2001) | |||
Anggadipa/Wiradadaha III (1674 - 1723) | ||||
Subamanggala/Wiradadaha IV (1723 - 1745) | ||||
Secapati/Wiradadaha V (1745 - 1774) | ||||
Jaya Anggadireja/Wiradadaha VI (1774 - 1765) | ||||
Jaya Manggala/Wiradadaha VII (1765-1807) | ||||
[email protected]
(c)1999-2000 Trigan Inc
Jl. Taman Saturnus II No.16
Bandung - 40286